
Indeks dolar hari ini turun 0,25%, tertekan oleh laporan pendapatan dan pengeluaran pribadi AS yang lebih lemah dari yang diharapkan. Penurunan ini telah menekan imbal hasil T-note, semakin membebani dolar. Selain itu, laporan deflator PCE inti bulan Agustus meningkatkan ekspektasi untuk kemungkinan pemotongan suku bunga Fed, berkontribusi pada tren penurunan dolar. Namun, dolar berhasil pulih sedikit setelah indeks sentimen konsumen bulan September dari University of Michigan direvisi naik ke titik tertinggi dalam lima bulan.

Indikator Ekonomi Memicu Kelemahan Dolar
Laporan ekonomi hari ini menunjukkan bahwa pengeluaran pribadi di AS hanya naik 0,2% bulan-ke-bulan pada bulan Agustus, melewatkan perkiraan 0,3%, sementara pertumbuhan pendapatan pribadi juga tidak memenuhi ekspektasi, meningkat hanya 0,2% alih-alih 0,4%. Namun, indeks harga PCE inti memenuhi ekspektasi dengan kenaikan 2,7% tahun-ke-tahun. Di sisi lain, indeks sentimen konsumen Michigan meningkat 1,1 poin, menandakan kepercayaan konsumen yang lebih baik.
Wawasan Ekonomi Kunci yang Mempengaruhi Tren Mata Uang
Penurunan dolar saat ini dapat dikaitkan dengan beberapa faktor; peluang 100% untuk pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan FOMC bulan November yang akan datang dan 54% kemungkinan pemotongan sebesar 50 basis poin yang lebih signifikan. Di Zona Euro, euro sedikit meningkat 0,031% terhadap dolar, meskipun terdapat ekspektasi inflasi yang lebih rendah dan data CPI Prancis yang mengecewakan, yang menandakan potensi pemotongan suku bunga ECB.
Menganalisis Dinamika Dolar-Yen di Tengah Perubahan Politik
Pasangan USD/JPY hari ini turun 1,55%, karena yen menguat setelah kemenangan tak terduga mantan menteri pertahanan Shigeru Ishiba dalam pemilihan kepemimpinan Partai Liberal Demokrat. Dukungan Ishiba untuk kenaikan suku bunga bertahap dianggap menguntungkan bagi kebijakan Bank of Japan. CPI Tokyo bulan September menunjukkan penurunan menjadi 2,2% tahun-ke-tahun, sesuai dengan ekspektasi, sementara swap menunjukkan peluang 4% untuk kenaikan suku bunga pada pertemuan BOJ bulan Oktober.
Logam Mulia Campur Aduk saat Dolar Melemah
Di pasar komoditas, emas bulan Desember (GCZ24) telah turun 0,34%, sementara perak (SIZ24) naik 0,06%. Dolar yang lebih lemah umumnya mendukung harga logam mulia, namun rally terbaru di pasar ekuitas telah mengurangi permintaan sebagai aset aman. Selain itu, indeks harga PCE inti bulan Agustus tetap di atas target inflasi 2% Fed, menimbulkan keraguan tentang kemungkinan pemotongan suku bunga yang agresif. Buka perdagangan berdasarkan analisa keuangan ini di broker dengan leverage tinggi agar transaksi trading Anda menghasilkan profit lebih besar.